kebetulan dulu pernah bantu nanganin korban kaya gini, tapi saya punya hutang cerita banyak, bookmark dulu ya, nunggu saya benar-benar siap.


yasudah deh cerita dikit saja ya.


sebelum memulai cerita saya cuma mau menyampaikan kepada semua perempuan, saya gak ada maksud apa-apa ya tolong jangan di salah artikan. semua perempuan berhak menolak lelaki yg menyatakan cinta kepada dirinya tapi di mohon jangan menghina ya, tolak baik-baik.


karena kita tidak pernah tahu apa yg ada di lubuk hati paling dalam manusia yg sakit hati. baiklah kita cerita sedikit-sedikit pengalaman nyata saya sendiri yg kebetulan pernah bersinggungan dengan orang-orang seperti ini.


kalau kata orang jawa, "wong wedok menang nolak, wong lanang menang milih" (perempuan bebas menolak, laki-laki bebas memilih) dalam hal ini tentang perasaan yg saya bicarakan, kejadian ini terjadi pada teman saya sendiri, teman saat saya masih bekerja di pabrik pertama saya.


panggil saja dia Hendrik, teman saya Hendrik ini pernah menyatakan rasa sukanya kepada seorang perempuan panggil saja Siska. saya menemani Hendrik, mengawasi dari jauh saat Hendrik menyatakan perasaannya, lalu apa yg dia dapat sore itu saat dia bertemu Siska.


Siska menolak Hendrik, menghardiknya dengan kata-kata kasar dan yg paling tidak bisa saya lupakan adalah saat Siska meludah di depan Hendrik, walaupun ludahnya tidak mengenai dirinya tapi menurut saya itu keterlaluan, Hendrik mendekati saya dengan wajah muram.


saya menghiburnya sebagai teman, mengatakan kalau masih banyak perempuan di luar sana dan saya mengatakan kalimat di atas tapi wajah Hendrik saat itu tidak bisa saya baca, dia melihat saya dengan tersenyum canggung, seperti menyeringai, mungkin harga dirinya sudah di cabik-cabik.


saya tetap menghiburnya lalu kalimat itu keluar dari mulutnya. "rungokno sumpahku nek mene sampek arek iku gak sujud nang ngarepku aku gak popo di babat Truk" (dengarkan sumpahku kalau sampai anak itu besok gak tergila-gila denganku sampai sujud aku gak papa mati di tabrak Truk"


saya yg denger bingung, maksudnya apa, trus Hendrik membisiki saya, (saya gak bisa mengatakan nama peletnya karena ini berurusan dengan aib juga) saya kaget, mencoba menahan teman saya tapi tidak ada yg bisa mengalahkan tekat dari orang yg patah hati.


Hendrik mengambil sapu tangan dari sakunya, membungkus ludah Siska di atas tanah, membungkusnya sebelum membawanya pergi entah kemana. tubuh saya menggigil setelah itu, belum pernah saya kepikiran nasib seseorang sampai seperti ini.


waktu itu sebenarnya saya masih orang yg skeptis dengan hal-hal seperti ini, saya percaya hal ghaib tapi pelet dan santet masih menjadi hal yg kurang bisa saya percaya kecuali saya melihatnya langsung. satu minggu berlalu masih belum ada yg terjadi, Hendrik menjadi lebih pendiam


saya sudah jarang bertemu jg karena berbeda shift dengan anak ini, sampai kurang lebih satu bulan setelah penolakan itu waktu saya mau pulang di gerbang pabrik saya melihat Hendrik datang, kami berpapasan dan yg membuat saya terkejut adalah orang yg mengantar Hendrik adalah Siska


membedakan orang yg tulus suka dengan campur tangan ghaib benar-benar gampang, seperti cara Siska memperlakukan Hendrik yg sangat-sangat berlebihan, hanya di tinggal 8 jam saat kerja saja di rumah Siska akan berprilaku seperti kesetanan, menjerit-jerit, memanggil nama Hendrik


hal ini perlahan-lahan membuat orang tua Siska mulai kewalahan, bahkan beberapa kali Siska pernah menyerang kedua orang tuanya sendiri, Siska hanya bisa tenang bila Hendrik ada di sampingnya. di sini pandangan saya dengan pelet berubah, saya mulai percaya


nah sekarang di mana hubungannya dengan postingan dari mbak @NaimaMaheswari , sepertinya Hendrik melakukan ritual yg sama dengan siapapun yg memasang pelet itu hanya saja bila di lihat dari benda-benda yg di gunakan mungkin sedikit berbeda tapi memiliki tujuan yg sama.


membuat Siska hancur sehancur-hancurnya. di sinilah jahatnya manusia ketika sakit hati pada manusia lain. rasa sakit hati yg sudah mengendap di dalam hati harus di tumpahkan saat itu juga meski dengan campur tangan ilmu hitam.


suatu hari Hendrik akhirnya meninggalkan Siska, tahu apa yg terjadi dengan Siska? Siska menjadi gila. setiap hari kerjanya hanya berteriak-teriak, mencabuti rambut panjangnya segenggam demi segenggam, sampai kulit kepalanya berdarah-darah, Siska tak perduli, dia sudah lupa


Siska tidak lagi mengenali dirinya sendiri. malam itu di warung kopi desas desus soal Siska menyebar tapi Hendrik tidak pernah perduli, pernah dia cerita bila orang tua Siska memohon agar Hendrik menikahi anaknya saja, apapun yg dia mau akan di turuti asal anaknya kembali normal


tapi Hendrik, menolak hal ini. saya sendiri tidak mau terlibat dengan hal seperti ini, jadi untuk kalian yg mengharapkan akhir yg bagus saya katakan lebih dulu, sampai akhir cerita ini saya benar-benar tidak melibatkan diri saya hanya menjadi saksi peristiwa ini.


di bangku warung kopi saya mencoba mengorek informasi, saya bertanya kepada Hendrik perihal apa saja yg dia lakukan sampai Siska bertekuk lutut seperti itu di sinilah dia menceritakan semuanya begitupula dengan resiko yg dia terima.. tidak ada yg gratis di dunia ini.


ingat dengan air liur yg Hendrik bawa, terbungkus dalam sapu tangan miliknya. rupanya hal yg paling di butuhkan dari pelet adalah bagian tubuh dari korban, rambut, potongan kuku, apapun, bahkan ludah sekalipun bisa menjadi media yg paling ampuh untuk memikat.


bagian tubuh adalah hal utama, namun bagian benda yg lain juga di butuhkan, foto korban, gelang tangan, bahkan celana dalam, terakhir adalah tanah rumah milik korban, Hendrik sengaja mengambil sejumput tanah di halaman depan korban hanya untuk melangsungkan peletnya.


semakin sakit hati seseorang semakin kuat pengaruh peletnya, hal ini di ikuti dengan keseriusan Hendrik untuk membuat Siska bertekuk lutut sampai-sampai dia melangsungkan puasa manguning, yaitu tidak makan daging-dagingan selama kurun waktu sampai ada jin yg mendatangi dirinya.


hampir dua minggu Hendrik tidak tidur, karena salah satu ritualnya adalah membuka mata sampai subuh, sampai jin itu mendatanginya, di sini, dukun yg bertanggung jawab juga berkata kalau saat jin itu datang Hendrik tidak boleh takut, dia harus mengatakan maksud tujuan memanggilnya


sebelum lanjut saya kasih tahu ya, dukun ini adalah dukun yg benar-benar dukun ya, bukan dukun yg di bilang orang-orang, dukun yg seperti ini biasanya sembunyi, jangankan untuk mencari, menemui secara langsung itu mustahil kecuali punya Karoh, apa itu Karoh?


Karoh adalah orang yg sebelumnnya sudah berhubungan dengan si dukun alias orang-orang yg benar-benar sudah pernah malakukan tindakan keji entah itu santet, pelet atau mangun. nah, sialnya bagi Siska, Hendrik rupanya mengenal Karoh yg pernah berhubungan dengan dukun tapal kuda.


tidak ada yg pernah meragukan dukun di atas tanah tapal kuda. Hendrik bersaksi di depan saya, dia melihat jin itu yg berwujud kepala babi yg tidak memiliki kulit, wujudnya gemuk besar setinggi daun pintu, setelah Hendrik mengatakan maksud memanggilnya, jin itu pergi, lenyap


keesokan paginya, rumahnya di ketuk oleh seseorang, Hendrik melihat Siska di depan pintu menawari dirinya untuk menikah. saya yg mendengarnya hanya diam saja, saya tidak bisa berkata apa-apa, belum pernah saya lihat wajah Hendrik sesenang ini, rasa senang untuk menyakiti.


saya menanyakan mahar apa yg di berikan oleh Hendrik, tidak mungkin semua ini bisa di dapat secara gratis, dia berkata hanya mempersembahkan potongan kepala ayam yg darahnya harus di minum oleh Hendrik sampai persembahan ketujuh, hanya itu? sepertinya tidak.


di sini adalah bagian terakhirnya. alasan kenapa Hendrik meninggalkan Siska bukan di karenakan Hendrik sangat membenci Siska sehingga dia menolak tawaran menikahinya tapi rupanya setelah persembahan ketujuh, nyawa Siska menjadi persembahan terakhir kalau tidak, Hendrik yg mati


hal ini pun saya ketahui bukan dari mulut Hendrik tapi dari mulut kepala bagian di pabrik kami, ia hanya berkata tinggal menunggu waktu sampai perempuan malang itu menjemput ajal karena pernah dia melihat perempuan itu menjemput Hendrik di belakangnya makhluk itu mengikutinya.


rupanya benar, hampir dua tahun lamanya sampai perempuan itu benar-benar meninggal, hal paling keji yg pernah saya dengar dari orang lain adalah Hendrik bisa saja menyelesaikan persembahan ketujuhnya tidak sampai dua tahun tapi rupanya dia sengaja mengulur waktu hanya untuk-


melihat Siska menderita. lalu bagaimana dengan Hendrik? kabar terakhir yg saya dapat dia masih hidup, tapi hidupnya benar-benar menyedihkan. saya sendiri sudah pindah kerja karena kontrak habis, sampai hari ini saya tidak akan melupakan peristiwa ini,


mungkin inilah alasan kenapa kadang saya berharap buat perempuan-perempuan di luar sana bila memang tidak bisa menerima seorang lelaki tolong menolaklah dengan cara yg baik karena tidak akan menurunkan harga dirimu.


kita tidak pernah tahu hitam putih hati manusia, karena kalau sudah sakit hati apapun bisa di lakukan termasuk hal-hal seperti ini.


ada yg ingat di tweet pertama, saya mengatakan bila pernah membantu korban seperti ini lalu kalau ada yg bertanya di bagian mana saya membantunya? jadi soal kasus Siska yg di pelet dukun tapal kuda sejujurnya saat itu saya masih terlalu naif,


karena tidak hanya orang seperti Siska yg menjadi korban pelet, bahkan perempuan baik-baik pun juga bisa menjadi korban pelet, kali ini saya sendiri yg melibatkan diri karena kebetulan perempuan ini adalah teman baik saya sendiri.


tapi saya gak enak hati kalau menceritakan ini karena belum meminta ijin teman saya, karena pengalaman ini yg buat saya menolak untuk berurusan dengan hal seperti ini lagi kecuali terpaksa sekali.. mungkin saya cuma bisa memberi saran untuk lebih dan lebih lagi menguatkan iman,


kalau saya bertemu dengan teman saya, akan saya tanyakan apakah boleh pengalaman kami ini di ceritakan, karena prosesnya saat itu lebih gila lagi.. lagipula saya punya hutang cerita banyak. hahahaha. selamat malam.


Top